Beberapa waktu lalu, ribuan anak dari seluruh nusantara menginginkan bis MAN Insan Cendekia Serpong sebagai moda transportasi.
Bis ini terkenal baik.
Bis ini dipercaya sebagai salah satu bis terbaik di nusantara.
Dari ribuan anak, hanya 120 anak yang boleh menaiki bis tercinta itu.
Hanya tersedia 120 tiket bis.
Ribuan anak berebut ingin mendapatkan tiket tersebut.
Hingga setelah melewati beberapa seleksi, terpilihlah 120 anak yang berhak mendapatkan tiket bis tercinta.
Bis Insan Cendekia Serpong tercinta, mulai melaju. 120 anak bersama-sama menaiki bis yang sama. Bersama-sama berusaha saling mengenal satu sama lain. Melakukan hal yang sama bersama-sama. Bersama-sama berjuang untuk bertahan di dalam bis. Bersama-sama saling menjaga satu sama lain agar tidak ada yang harus turun di tengah jalan.
Tetapi, nyatanya salah satu dari 120 anak tersebut tidak menginginkan bis IC tercinta. Nyatanya satu anak itu justru ingin turun dari bis dan menginginkan bis lain sebagai moda transportasinya. Keinginannya tersebut memang terkabul di awal perjalanan. Satu anak itu akhirnya benar-benar turun. Bis impiannya bukan di sini.
Tinggal 119 anak dalam bis tercinta.
Kembali lagi 119 anak melakukan hal seperti biasa. Semakin mengenal satu sama lain. Semakin sibuk dengan berbagai kegiatan dalam bis tersebut. Namun, perjalanan tak selamanya mudah. Sekali lagi, satu anak terpaksa harus turun dari bis karena melakukan suatu kesalahan. Satu anak ini telah melanggar aturan dalam bis tersebut. Dengan sedih, teman-temannya melihatnya turun dari bis. Satu anak ini terpaksa harus pindah ke bis lainnya.
Tinggal 118 anak dalam bis tercinta.
118 anak kembali melakukan aktivitas seperti biasa. Bersama-sama berusaha untuk selalu menaati peraturan bis. Bersama-sama saling mengingatkan agar tidak melakukan pelanggaran seperti satu teman mereka yang akhirnya harus pindah bis. Kini semakin erat hubungan pertemanan mereka. Semakin mengerti satu sama lain. Hingga akhirnya tibalah mereka di sepertiga akhir perjalanan bis tercinta.
Sepertiga akhir yang begitu berarti. Sepertiga akhir yang mendebarkan. 118 anak dalam bis. Bahu mambahu saling menguatkan. 118 anak saling menyemangati. Mereka mulai memikirkan mimipi-mimpi mereka selanjutnya. Memikirkan rencana setelah sampai di tujuan akhir perjalanan bis IC tercinta ini. Dengan tetap saling mengingatkan agar mereka bisa 118 sampai akhir perjalanan bis. Bersama-sama 118 anak melakukan berbagai ujian untuk akhirnya bisa sampai akhir tujuan dengan bis tercinta. Jangan lagi ada yang turun dari bis. Mereka harus bisa. 118 penumpang bisa sampai akhir tujuan bis adalah jumlah terbanyak sejak bis tercinta ini beroperasi.
Akhirnya, sampailah 118 anak di tujuan akhir bis Insan Cendekia. 118 anak menangis bahagia karena berhasil sampai akhir tujuan. 118 anak menangis sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya. Dengan bangga, 118 anak di turunkan dari bis. Mereka harus mencari bis lain untuk melanjutkan perjalanan. 118 anak sudah sampai.
118 anak sudah sampai di akhir. Akhir dari perjalanan bis IC tercinta. Awal dari perjalanan bis berikutnya. 118 anak sudah mencapai finish dari jalur bis IC tercinta. 118 anak bersiap-siap di garis start bis masing-masing berikutnya. 118 anak mulai mencari-cari bis impian mereka yang mau menerima mereka sebagai penumpang.
Satu per satu mulai mendapatkan bis impian. Ada yang dengan mudah memperoleh bis impian. Ada yang harus berjuang keras untuk mendapatkan bis impian.
Beruntung, kini kebanyakan dari 118 anak sudah mendapatkan bisnya. Bahkan ada yang mendapatkan lebih dari satu bis, sehingga ia harus memilih bis mana yang akan ia tumpangi. Namun, beberapa dari 118 anak belum mendapatkan bis untuk perjalanan berikutnya. Beberapa anak itu masih harus mencari bis yang mau menerima mereka sebagai penumpang. Bis mereka sebenarnya sudah siap menunggu mereka. Mereka hanya belum menemukannya. Mereka belum tahu bis mana yang siap membawa mereka.
Beberapa bis telah siap untuk berangkat, penumpang sudah penuh. Meski kebanyakan bis masih menunggu penumpang lain hingga penuh.
118 anak bersiap untuk melanjutkan perjalanan dengan bis masing-masing. Ada yang satu bis dengan temannya di bis IC dulu. Ada juga yang sendiri, tidak ada teman dari bis IC, tapi mendapatkan gantinya di bis barunya. 118 anak masih berusaha untuk tetap berkomunikasi meski berbeda bis. 118 anak masih bertegur sapa meski tidak secara langsung. 118 anak sama seperti dahulu; masih saling mengingatkan dari jauh, menyemangati dari jauh, mendoakan dari jauh. Mereka memiliki SATU TUJUAN AKHIR YANG SAMA. Entah berapa kali merka akan berganti bis di perjalanan selanjutnya. Tujuan akhir mereka sama. Tujuan akhir dari perjalanan mereka masing-masing.
M-118 BISA!
Selamat menempuh perjalanan, teman. Sampai bertemu nanti :)
No comments :
Post a Comment